Informasi Teknologi dan Berita Terkini

Featured Post

Cobalah 10 Ritual Malam Ini Untuk Meningkatkan Penampilan Seorang Pria

sumber : dindun45 | Sebelumnya saya pernah membagikan kepada anda sebuah tips dan isu cara menambah daya tarik seorang pria supaya mampu ...

Thursday, July 12, 2018

Inggris Gagal Lolos ke Final Piala Dunia 2018 Kane Kecewa




Tim Nasional (Timnas) Inggris secara mengejutkan takluk oleh Kroasia di babak semifinal Piala Dunia 2018. Bermain di Stadion Luzhniki Arena, skuad besutan Garerth Southgate itu harus tersingkir usai Mario Mandzukic mencetak gol di babak tambahan yakni pada menit ke-114 jalannya pertandingan yang membuat skor akhir menjadi 2-1 untuk kemenangan Kroasia.



Striker Timnas Inggris, Harry Kane mengatakan, kekalahan dari Kroasia menjadi salah satu kekalahannya yang paling mengecewakan baginya. Penggawa Tottenham Hotspurs itu mengakui ia dan rekan-rekan satu timnya telah menunjukkan permainan terbaik mereka.
Kane juga mengatakan Timnas Inggris akan melakukan evaluasi terutama pada penampilan mereka di kompetisi Piala Dunia 2018.
“Sulit, kami hancur, kami bekerja sangat keras dan para fans luar biasa. Ini adalah pertandingan yang sulit, permainan cukup seimbang, saya yakin kami akan melihat kembali dan ada hal-hal yang bisa kami lakukan dengan lebih baik. Itu menyakitkan, itu sangat menyakitkan, tetapi kami bisa mengangkat kepala kami tinggi,” Ujar Kane seperti dilansir dari Sportsmole, Kamis.
"Kami menciptakan beberapa peluang bagus dengan unggul 1-0, ada banyak peluang dan tetapi dan sulit dalam permainan ini, itu adalah margin kecil dan itu berjalan dengan cara mereka hari ini. Sampai mereka mencetak gol kami selalu di bawah tekanan. Ada banyak yang bisa kami lakukan dengan lebih baik tetapi mereka bermain lebih baik.” Tutup Kane.

Read More
    0

Mengenal Rusa Bawean, Salah Satu Maskot Asian Games 2018

Maskot Asian Games XVIII Atung rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) terpasang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Dalam hitungan minggu Asian Games XVIII akan segera digelar. Acara pembukaan dijadwalkan akan dihelat pada 18 Agustus 2018. Indonesia yang kali ini kembali menjadi tuan rumah, telah dan tengah merampungkan sejumlah sarana untuk dipakai pada hajatan olahraga terbesar se-Asia tersebut. Pernak-pernik juga telah dipersiapkan oleh penyelenggara, termasuk maskot yang telah dipilih secara resmi.
Panitia penyelenggara memilih tiga hewan khas Indonesia sebagai maskot Asian Games 2018, yaitu burung cendrawasih, badak bercula satu, dan rusa bawean. Dibandingkan dengan dua hewan lainnya, rusa bawean relatif paling tidak dikenal masyarakat, meski statusnya sama-sama sebagai hewan langka yang terancam punah.
Ketika pemerintah kolonial Belanda melindungi sejumlah rusa asli Indonesia lewat Ordonansi dan Undang-undang Perlindungan Satwa Liar No. 134 dan No. 266 Tahun 1931 dari segala bentuk perburuan, penangkapan, dan pemilikan, rusa bawean tidak termasuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi itu.
Jauh setelah undang-undang tersebut dikeluarkan oleh Belanda, perlindungan terhadap hewan-hewan itu kemudian diperkuat oleh Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 yang mencakup semua jenis rusa dan termasuk rusa bawean.
Dalam rentang tiga tahun (2014-2016) populasi rusa bawean menunjukkan angka yang tidak terlalu besar tapi jumlahnya cukup stabil. Dalam catatan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (PDF) Provinsi Jawa Timur, populasi rusa bawean pada tahun 2014 berjumlah 275 ekor, tahun 2015 sebanyak 325 ekor, dan tahun 2016 berjumlah 303 ekor.
“Rusa ini merupakan satu-satunya rusa tropis yang mempunyai daerah penyebaran yang sangat terbatas dan tersempit (90 km persegi), dan sebagian besar habitatnya berada dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Bawean seluas 3.831,6 hektar,” tulis Wirdateti dkk. dalam “Kualitas Kriopreservasi Semen Rusa Bawean Hasil Penangkaran” (jurnal Berita Biologi Vol. 12 No. 3, Desember 2013)
Sesuai namanya, rusa ini adalah hewan endemik Pulau Bawean yang letaknya di kawasan Laut Jawa dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Gresik. Secara geologis, menurut catatan Achmad Iqbal dalam Analisis Daya Dukung Habitat dan Model Dinamika Populasi Rusa Bawean di Suaka Margasatwa Pulau Bawean(2004), Pulau Bawean terbentuk dari sisa-sisa gunung berapi tua.
Selain itu, hampir 85 persen Pulau Bawean terdiri dari lapisan sedimen batuan tua yang terdiri atas batu kapur, lapisan pasir, tanah liat dan batu. Di sana juga terdapat beberapa buah gunung, seperti Gunung Bengkowang, Gunung Besar, Gunung Kastoba, Gunung Gadung, Gunung Dedawang, dan Gunung Tinggi.
“Bentangan pergunungan berada di sekitar tengah pulau dengan keterjalan lereng antara 5 sampai 75 persen,” imbuhnya.


Infografik Rusa Bawean

Menurut Achmad Iqbal, Pulau Bawean termasuk ke dalam Pulau Benua yaitu pulau yang pada masa lampau terhubung dengan daratan atau benua lain, lalu terpisah karena permukaan laut menjadi naik. Hal ini dapat mengurai beberapa kemungkinan asal muasal rusa bawean yang terdapat di pulau tersebut.
Meski demikian, Wilson & Reader yang menulis Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (1993) menulis bahwa asal-usul dan bagaimana rusa bawean bisa mencapai pulau tersebut tidak diketahui secara pasti. Keterangan berbeda seperti dikutip Achmad Iqbal, ditulis oleh A.C.V. van Bemmel dalam One of the Rarest Deer of the World (1953), mengatakan bahwa rusa bawean terpisah dari kerabatnya sekitar masa Diuvial, yaitu saat daratan Selat Sunda terpisah karena permukaan air laut naik.
Teori terhubung dan terpisahnya Pulau Bawean yang menyebabkan rusa bawean menjadi endemik pulau tersebut diperkuat oleh para peneliti rusa lain yang menyatakan bahwa rusa bawean berasal dari spesies Axis. Spesies tersebut mencapai Pulau Bawean pada zaman Pleistosin saat pulau itu masih menyatu dengan Pulau Jawa. Pendapat lain mengatakan bahwa nenek moyang rusa bawean berasal dari Filipina.     
“Rusa bawean teridentifikasi sebagai jenis satwa baru oleh Salomon Muller pada tahun 1836 di daerah Tuban, kemudian pada tahun 1841 berhasil ditangkap rusa bawean di habitat aslinya di Pulau Bawean,” tulis Achmad Iqbal mengutip dari A.C.V. van Bemmel.
Masih berdasarkan Analisis Daya Dukung Habitat dan Model Dinamika Populasi Rusa Bawean di Suaka Margasatwa Pulau Bawean (2004), meski secara umum para ahli taksonomi sepakat bahwa rusa bawean termasuk dalam kelompok rusa paling primitif seperti rusa hog, tapi terdapat dua perbedaan dalam memperkirakan asal-usulnya.
Sebagian berpendapat bahwa Axis kuhili berasal dari kelompok rusa hog yang didatangkan dari India melalui perdagangan sekitar 2000 tahun yang lalu dan selanjutnya membentuk jenis tersendiri. Sebagian lagi menyatakan bahwa nenek moyang rusa bawean merupakan bagian dari populasi yang pernah ada di daratan Sunda sebagai bagian dari kelompok rusa hog, kemudian rusa tersebut mampu bertahan hidup dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Para ahli sempat berpolemik dalam penamaan rusa bawean secara ilmiah, tapi pada akhirnya rusa bawean dimasukkan ke dalam marga Axis, dan jenis (spesies) kuhilidengan beberapa pertimbangan, di antaranya: (1) Tidak mempunyai gigi taring, dan gigi tengah agak menurun. (2) Ranggah dengan cabang utamanya panjang dan menurun panjangnya secara proporsional dengan semakin kompaknya ranggah utama. (3) Tengkorak pendek dengan penulangan hidung yang lurus dan berkubah serta caudal margin tidak membulat. (4) Bulu pendek dan halus, dan lain-lain.
Achmad Iqbal menambahkan bahwa jika dilihat secara struktur morfologinya, rusa bawean termasuk kelompok rusa berbadan kecil denga tinggi rusa dewasa rata-arat hanya 165 cm. Secara umum warna bulu tubuhnya kecoklatan dengan sedikit campuran warna kekuningan. Lapisan bulu termasuk halus dan berkilau dengan lembut. Ekornya tidak terlalu panjang, kecoklatan di bagian atas dan putih di bagian belakang dan bawah. Pada rusa jantan tidak dijumpai bulu malai atau untaian. Saat anak rusa bawean dilahirkan terdapat warna totol putih sepanjang punggungnya yang akan hilang beberapa hari setelah lahir.

"Panjang tubuh rusa dewasa mencapai 140 cm dengan tinggi kaki depan sekitar 315 cm. Ranggah pada yang jantan dewasa hanya mencapai tiga cabang. Berat lahir anak rusa bawean dapat mencapai antara 1.0 kg hingga 1,5 kg pada rusa betina, dan 1,5 kg hingga 2,0 kg pada rusa jantan. Pada rusa dewasa beratnya dapat mencapai 50-60 kg," tulisnya.
Read More
    0

BERITA BOLA TERKINI 12-7-2018

Pupuskan Mimpi Inggris, Kroasia Tantang Prancis di Final Piala Dunia 2018


Timnas Kroasia, Timnas Inggris, Piala Dunia 2018


Timnas Kroasia akan menantang Prancis di final Piala Dunia 2018 setelah menang 2-1 atas Inggris pada babak semifinal yang berlangsung di Stadion Luzhniki,

Rabu (11/7/2018) waktu setempat atau Kamis (12/7/2018) dini hari WIB.

Gol kemenangan Kroasia dicetak Mario Mandzukic pada babak kedua perpanjangan waktu.


Pertarungan seru disajikan kedua tim. Inggris dan Kroasia saling jual beli serangan sejak awal pertandingan. Inggris unggul lebih dulu pada menit ke-5.

Gol The Three Liones dicetak Kevin Trippier lewat tendangan bebas. Bola yang dia lepaskan mampu menundukkan kiper Kroasia, Danijel Subasic.

Itu menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada babak pertama.

Pada babak kedua, Kroasia meningkatkan daya dobrak mereka. Berulang kali armada Zlatko Dalic melayangkan ancaman. Namun, gol yang ditunggu baru tercipta pada menit ke-68.

Adalah Ivan Perisic yang membuat Kroasia memunculkan asa. Sontekan kaki kirinya setelah memanfaatkan umpan Sime Vrsaljko, membuat kiper Inggris, Jordan Pickford, tak berdaya.

Meski memiliki kesempatan untuk menambah pundi gol, Inggris dan Kroasia tetap tak mampu mengubah keadaan. Skor 1-1 memaksa kedua tim melanjutkan pertarungan ke babak tambahan waktu.

Gol Penentu Mario Mandzukic

Pada babak pertama perpanjangan waktu, kedua tim melakukan sejumlah pergantian. Timnas Inggris memasukkan Danny Rose dan Eric Dier untuk memperkukuh lini tengah.

Sementara Kroasia terpaksa memasukkan Josip Pivaric menggantikan Ivan Strinic yang mengalami cedera. Sedangkan Andrej Kramaric masuk mengisi posisi Ante Rebic.

Baik Inggris dan Kroasia menciptakan sejumlah peluang pada babak pertama. Namun, tak ada satupun gol yang tercipta.

Kroasia akhirnya mencetak gol kedua mereka pada menit ke-109. Gawang Pickford dibobol Mario Mandzukic yang memanfaatkan umpan Perisic.

Dengan tenang, pemain Juventus itu menjebol gawang Inggris dengan sepakan kaki kirinya.

Inggris berusaha untuk menyamakan kedudukan.

Jamie Vardy dimasukkan demi menambah daya dobrak. Namun, keadaan tak berubah. Kroasia bersorak setelah wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir.







Susunan Pemain

Kroasia (4-1-4-1): 23- Danijel Subasic; 2-Sime Vrsaljko, 21-Domagoj Vida, 6-Dejan Lovren, 3-Ivan Strinic (22-Josip Pivaric 95); 11-Marcelo Brozovic; 18-Ante Rebic (9-Andrej Kramaric 101), 10-Luka Modric (19-Milan Badelj 119), 7-Ivan Rakitic, 4-Ivan Perisic; 17-Mario Mandzukic (5-Vedran Corluka 116)

Pelatih: Zlatko Dalic

Inggris (3-1-4-2): 1-Jordan Pickford; 6-Harry Maguire, 2-Kyle Walker (11-Jamie Vardy 112), 5-John Stones; 8-Jordan Henderson (4-Eric Dier 97); 12-Kieran Trippier, 7-Jesse Lingard, 20-Dele Alli, 18-Ashley Young (3-Danny Rose 90); 9-Harry Kane, 10-Raheem Sterling (19-Marcus Rashford 74)

Pelatih: Gareth Southgate
Read More
    0

Blog Archive

Information

Stats

Powered by Blogger.