Tim Nasional (Timnas) Inggris secara mengejutkan takluk oleh Kroasia di babak semifinal Piala Dunia 2018. Bermain di Stadion Luzhniki Arena, skuad besutan Garerth Southgate itu harus tersingkir usai Mario Mandzukic mencetak gol di babak tambahan yakni pada menit ke-114 jalannya pertandingan yang membuat skor akhir menjadi 2-1 untuk kemenangan Kroasia.
Striker Timnas Inggris, Harry Kane mengatakan, kekalahan dari Kroasia menjadi salah satu kekalahannya yang paling mengecewakan baginya. Penggawa Tottenham Hotspurs itu mengakui ia dan rekan-rekan satu timnya telah menunjukkan permainan terbaik mereka.
Kane juga mengatakan Timnas Inggris akan melakukan evaluasi terutama pada penampilan mereka di kompetisi Piala Dunia 2018.
“Sulit, kami hancur, kami bekerja sangat keras dan para fans luar biasa. Ini adalah pertandingan yang sulit, permainan cukup seimbang, saya yakin kami akan melihat kembali dan ada hal-hal yang bisa kami lakukan dengan lebih baik. Itu menyakitkan, itu sangat menyakitkan, tetapi kami bisa mengangkat kepala kami tinggi,” Ujar Kane seperti dilansir dari Sportsmole, Kamis.
"Kami menciptakan beberapa peluang bagus dengan unggul 1-0, ada banyak peluang dan tetapi dan sulit dalam permainan ini, itu adalah margin kecil dan itu berjalan dengan cara mereka hari ini. Sampai mereka mencetak gol kami selalu di bawah tekanan. Ada banyak yang bisa kami lakukan dengan lebih baik tetapi mereka bermain lebih baik.” Tutup Kane.
Maskot Asian Games XVIII Atung rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) terpasang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Dalam hitungan minggu Asian Games XVIII akan segera digelar. Acara pembukaan dijadwalkan akan dihelat pada 18 Agustus 2018. Indonesia yang kali ini kembali menjadi tuan rumah, telah dan tengah merampungkan sejumlah sarana untuk dipakai pada hajatan olahraga terbesar se-Asia tersebut. Pernak-pernik juga telah dipersiapkan oleh penyelenggara, termasuk maskot yang telah dipilih secara resmi.
Panitia penyelenggara memilih tiga hewan khas Indonesia sebagai maskot Asian Games 2018, yaitu burung cendrawasih, badak bercula satu, dan rusa bawean. Dibandingkan dengan dua hewan lainnya, rusa bawean relatif paling tidak dikenal masyarakat, meski statusnya sama-sama sebagai hewan langka yang terancam punah.
Ketika pemerintah kolonial Belanda melindungi sejumlah rusa asli Indonesia lewat Ordonansi dan Undang-undang Perlindungan Satwa Liar No. 134 dan No. 266 Tahun 1931 dari segala bentuk perburuan, penangkapan, dan pemilikan, rusa bawean tidak termasuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi itu.
Jauh setelah undang-undang tersebut dikeluarkan oleh Belanda, perlindungan terhadap hewan-hewan itu kemudian diperkuat oleh Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 yang mencakup semua jenis rusa dan termasuk rusa bawean.
Dalam rentang tiga tahun (2014-2016) populasi rusa bawean menunjukkan angka yang tidak terlalu besar tapi jumlahnya cukup stabil. Dalam catatan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (PDF) Provinsi Jawa Timur, populasi rusa bawean pada tahun 2014 berjumlah 275 ekor, tahun 2015 sebanyak 325 ekor, dan tahun 2016 berjumlah 303 ekor.
“Rusa ini merupakan satu-satunya rusa tropis yang mempunyai daerah penyebaran yang sangat terbatas dan tersempit (90 km persegi), dan sebagian besar habitatnya berada dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Bawean seluas 3.831,6 hektar,” tulis Wirdateti dkk. dalam “Kualitas Kriopreservasi Semen Rusa Bawean Hasil Penangkaran” (jurnal Berita Biologi Vol. 12 No. 3, Desember 2013)
Sesuai namanya, rusa ini adalah hewan endemik Pulau Bawean yang letaknya di kawasan Laut Jawa dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Gresik. Secara geologis, menurut catatan Achmad Iqbal dalam Analisis Daya Dukung Habitat dan Model Dinamika Populasi Rusa Bawean di Suaka Margasatwa Pulau Bawean(2004), Pulau Bawean terbentuk dari sisa-sisa gunung berapi tua.
Selain itu, hampir 85 persen Pulau Bawean terdiri dari lapisan sedimen batuan tua yang terdiri atas batu kapur, lapisan pasir, tanah liat dan batu. Di sana juga terdapat beberapa buah gunung, seperti Gunung Bengkowang, Gunung Besar, Gunung Kastoba, Gunung Gadung, Gunung Dedawang, dan Gunung Tinggi.
“Bentangan pergunungan berada di sekitar tengah pulau dengan keterjalan lereng antara 5 sampai 75 persen,” imbuhnya.
Infografik Rusa Bawean
Menurut Achmad Iqbal, Pulau Bawean termasuk ke dalam Pulau Benua yaitu pulau yang pada masa lampau terhubung dengan daratan atau benua lain, lalu terpisah karena permukaan laut menjadi naik. Hal ini dapat mengurai beberapa kemungkinan asal muasal rusa bawean yang terdapat di pulau tersebut.
Meski demikian, Wilson & Reader yang menulis Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (1993) menulis bahwa asal-usul dan bagaimana rusa bawean bisa mencapai pulau tersebut tidak diketahui secara pasti. Keterangan berbeda seperti dikutip Achmad Iqbal, ditulis oleh A.C.V. van Bemmel dalam One of the Rarest Deer of the World (1953), mengatakan bahwa rusa bawean terpisah dari kerabatnya sekitar masa Diuvial, yaitu saat daratan Selat Sunda terpisah karena permukaan air laut naik.
Teori terhubung dan terpisahnya Pulau Bawean yang menyebabkan rusa bawean menjadi endemik pulau tersebut diperkuat oleh para peneliti rusa lain yang menyatakan bahwa rusa bawean berasal dari spesies Axis. Spesies tersebut mencapai Pulau Bawean pada zaman Pleistosin saat pulau itu masih menyatu dengan Pulau Jawa. Pendapat lain mengatakan bahwa nenek moyang rusa bawean berasal dari Filipina.
“Rusa bawean teridentifikasi sebagai jenis satwa baru oleh Salomon Muller pada tahun 1836 di daerah Tuban, kemudian pada tahun 1841 berhasil ditangkap rusa bawean di habitat aslinya di Pulau Bawean,” tulis Achmad Iqbal mengutip dari A.C.V. van Bemmel.
Masih berdasarkan Analisis Daya Dukung Habitat dan Model Dinamika Populasi Rusa Bawean di Suaka Margasatwa Pulau Bawean (2004), meski secara umum para ahli taksonomi sepakat bahwa rusa bawean termasuk dalam kelompok rusa paling primitif seperti rusa hog, tapi terdapat dua perbedaan dalam memperkirakan asal-usulnya.
Sebagian berpendapat bahwa Axis kuhili berasal dari kelompok rusa hog yang didatangkan dari India melalui perdagangan sekitar 2000 tahun yang lalu dan selanjutnya membentuk jenis tersendiri. Sebagian lagi menyatakan bahwa nenek moyang rusa bawean merupakan bagian dari populasi yang pernah ada di daratan Sunda sebagai bagian dari kelompok rusa hog, kemudian rusa tersebut mampu bertahan hidup dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Para ahli sempat berpolemik dalam penamaan rusa bawean secara ilmiah, tapi pada akhirnya rusa bawean dimasukkan ke dalam marga Axis, dan jenis (spesies) kuhilidengan beberapa pertimbangan, di antaranya: (1) Tidak mempunyai gigi taring, dan gigi tengah agak menurun. (2) Ranggah dengan cabang utamanya panjang dan menurun panjangnya secara proporsional dengan semakin kompaknya ranggah utama. (3) Tengkorak pendek dengan penulangan hidung yang lurus dan berkubah serta caudal margin tidak membulat. (4) Bulu pendek dan halus, dan lain-lain.
Achmad Iqbal menambahkan bahwa jika dilihat secara struktur morfologinya, rusa bawean termasuk kelompok rusa berbadan kecil denga tinggi rusa dewasa rata-arat hanya 165 cm. Secara umum warna bulu tubuhnya kecoklatan dengan sedikit campuran warna kekuningan. Lapisan bulu termasuk halus dan berkilau dengan lembut. Ekornya tidak terlalu panjang, kecoklatan di bagian atas dan putih di bagian belakang dan bawah. Pada rusa jantan tidak dijumpai bulu malai atau untaian. Saat anak rusa bawean dilahirkan terdapat warna totol putih sepanjang punggungnya yang akan hilang beberapa hari setelah lahir.
"Panjang tubuh rusa dewasa mencapai 140 cm dengan tinggi kaki depan sekitar 315 cm. Ranggah pada yang jantan dewasa hanya mencapai tiga cabang. Berat lahir anak rusa bawean dapat mencapai antara 1.0 kg hingga 1,5 kg pada rusa betina, dan 1,5 kg hingga 2,0 kg pada rusa jantan. Pada rusa dewasa beratnya dapat mencapai 50-60 kg," tulisnya.
Pupuskan Mimpi Inggris, Kroasia Tantang Prancis di Final Piala Dunia 2018
Timnas Kroasia akan menantang Prancis di final Piala Dunia 2018 setelah menang 2-1 atas Inggris pada babak semifinal yang berlangsung di Stadion Luzhniki,
Rabu (11/7/2018) waktu setempat atau Kamis (12/7/2018) dini hari WIB.
Gol kemenangan Kroasia dicetak Mario Mandzukic pada babak kedua perpanjangan waktu.
Pertarungan seru disajikan kedua tim. Inggris dan Kroasia saling jual beli serangan sejak awal pertandingan. Inggris unggul lebih dulu pada menit ke-5.
Gol The Three Liones dicetak Kevin Trippier lewat tendangan bebas. Bola yang dia lepaskan mampu menundukkan kiper Kroasia, Danijel Subasic.
Itu menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada babak pertama.
Pada babak kedua, Kroasia meningkatkan daya dobrak mereka. Berulang kali armada Zlatko Dalic melayangkan ancaman. Namun, gol yang ditunggu baru tercipta pada menit ke-68.
Adalah Ivan Perisic yang membuat Kroasia memunculkan asa. Sontekan kaki kirinya setelah memanfaatkan umpan Sime Vrsaljko, membuat kiper Inggris, Jordan Pickford, tak berdaya.
Meski memiliki kesempatan untuk menambah pundi gol, Inggris dan Kroasia tetap tak mampu mengubah keadaan. Skor 1-1 memaksa kedua tim melanjutkan pertarungan ke babak tambahan waktu.
Gol Penentu Mario Mandzukic
Pada babak pertama perpanjangan waktu, kedua tim melakukan sejumlah pergantian. Timnas Inggris memasukkan Danny Rose dan Eric Dier untuk memperkukuh lini tengah.
Sementara Kroasia terpaksa memasukkan Josip Pivaric menggantikan Ivan Strinic yang mengalami cedera. Sedangkan Andrej Kramaric masuk mengisi posisi Ante Rebic.
Baik Inggris dan Kroasia menciptakan sejumlah peluang pada babak pertama. Namun, tak ada satupun gol yang tercipta.
Kroasia akhirnya mencetak gol kedua mereka pada menit ke-109. Gawang Pickford dibobol Mario Mandzukic yang memanfaatkan umpan Perisic.
Dengan tenang, pemain Juventus itu menjebol gawang Inggris dengan sepakan kaki kirinya.
Inggris berusaha untuk menyamakan kedudukan.
Jamie Vardy dimasukkan demi menambah daya dobrak. Namun, keadaan tak berubah. Kroasia bersorak setelah wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir.
Juventus membayar sangat mahal untuk pemain berusia 33 tahun, tapi Cristiano Ronaldo membuktikan diri layak disebut sebagai manusia gol.
Menggelontorkan biaya €105 juta untuk membeli pemain berumur 33 tahun terasa berlebihan. Pemborosan.
Lain ceritanya kalau personel anyar yang dimaksud bernama Cristiano Ronaldo. Usia kronologis Ronaldo memang telah melewati 33, tetapi usia biologisnya sepuluh tahun lebih muda.
Maka dari itu, haram menyebut kapten tim nasional Portugal ini sudah veteran.
Terlepas dari banderol selangit yang menjadikannya pembelian termahal klub, langkah Juventus meminang Ronaldo dari Real Madrid merupakan transfer idaman.
Bianconeri mendapatkan megabintang yang sudah membuktikan jati dirinya sebagai manusia gol. Betapa tidak, Ronaldo mengoleksi 658 gol hanya dari 915 penampilan dalam berbagai kompetisi di level klub dan negara.
Mantan penggawa Manchester United ini adalah topskor sepanjang masa Liga Champions lewat goresan 120 gol, juga berstatus pencetak gol terbanyak dalam sejarah El Real setelah 450 kali menggetarkan jala musuh.
Meski angkat nama di Old Trafford, tak bisa dimungkiri ketajaman Ronaldo semakin menjulang saat sembilan tahun berkarier di Spanyol. Rasio golnya fantastis. Rata-rata Ronaldo mencetak 1,03 gol per partai!
Mereka yang nyinyir pada produktivitas CR7 menyematkan julukan Penaldo. Kenyataannya 104 dari total gol Ronaldo tercipta dari titik putih, tetapi yang pasti mengonversi penalti bukanlah perkara gampang. Dibutuhkan ketenangan tinggi di bawah tekanan hebat dan pastinya mental juara.
Selain itu, Ronaldo mahir mengeksekusi tendangan bebas langsung. Ini terbukti melalui 54 gol perekik yang dihasilkannya.
Kaki kanan Ronaldo memang yang terkuat, melahirkan 416 gol, namun kaki kirinya juga paten dengan 123 kali menaklukkan kiper lawan. Sementara, superioritasnya di udara divalidasi oleh 117 gol sundulan.
Adapun periode terbaiknya dalam pertandingan menjadi bukti sahih fisik prima Ronaldo. Alumnus akademi Sporting CP ini paling sering mencatatkan nama di papan skor pada 15 menit terakhir laga (152 gol), menandakan dirinya punya stamina kuat untuk memanfaatkan peluang di momen krusial saat bek-bek lawan mulai letih.
Juventus sendiri telah dibuat menderita oleh Ronaldo. Membukukan sepuluh gol dari tujuh perjumpaan, Juve adalah lawan favorit Ronaldo di kancah Liga Champions.
Bergabungnya Ronaldo dapat menjadi kepingan terakhir yang dibutuhkan La Fidanzata d'Italia untuk bertakhta di Eropa. Dari lawan jadi kawan favorit? Kenapa tidak!
5 Fakta Menarik Cristiano Ronaldo Setelah Resmi Gabung Juventus
Cristiano Ronaldo telah resmi berseragam Juventus. Kepastian bergabungnya CR7 dikonfirmasi oleh Real Madrid melalui situs resminya pada Selasa (10/7/2018).
Ronaldo direkrut Bianconeri dengan nilai transfer 105 juta poundsterling (Rp 1,9 triliun). Legenda Real Madrid itu diikat Juventus dengan kontrak berdurasi empat musim dengan gaji 30 juta euro (Rp 504 miliar) per musim.
Cristiano Ronaldo merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Real Madrid. Pemain berusia 33 tahun berhasil mencetak 450 gol selama sembilan musim berseragam Los Merengues.
Selama memperkuat Real Madrid, Ronaldo berhasil mempersembahkan 15 gelar prestisius, termasuk empat gelar Liga Champions.
Di bawah ini catatan performa Cristiano Ronaldo setelah memutuskan bergabung dengan Juventus:
Fakta Menarik Cristiano Ronaldo
1. Dari 915 laga sepanjang karier profesionalnya, Ronaldo mencetak rata-rata 0,7 gol per pertandingan. Dari 915 laga tersebut, Ronaldo mencetak 658 gol.
2. Ronaldo mencetak gol paling banyak (152 gol) di antara menit ke-75 sampai menit ke-90 dalam setiap pertandingan.
3. Ronaldo menciptakan gol paling banyak pada musim 2011-2012. Ketika itu, kapten timnas Portugal mengemas 69 gol di semua kompetisi.
4. Ronaldo merupakan pemain paling produktif sepanjang sejarah Real Madrid. Selama sembilan musim, bomber berusia 33 tahun berhasil menjaringkan 450 gol.
5. Juventus berharap kedatangan Ronaldo bisa mengubah peruntungan mereka di Liga Champions sejak terakhir kali meraih gelar tahun 1996.
Ronaldo merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Champions dengan torehan 120 gol.
SAINT PETERSBURG – Hasil memuaskan diraih Tim Nasional (Timnas) Prancis kala berhadapan dengan Belgia di laga semifinal Piala Dunia 2018 yang dilaksanakan pada Rabu (11/7/2018) dini hari WIB. Hasil itu pun membuat sang pelatih, Didier Deschamps, merasa bahagia karena telah melihat perjuangan luar biasa dari anak asuhnya untuk meraih kemenangan di pertandingan krusial tersebut.
Meski pertandingan berlangsung sengit pada babak pertama, namun gol sundulan Samuel Umtiti pada menit ke-51, ternyata sudah cukup untuk membawa Les Bleus –julukan Timnas Prancis– untuk dapat tampil di final Piala Dunia 2018. Tak ayal, Deschamps dibuat bangga dan ia pun tak lupa melontarkan pujian kepada para pemainnya yang sudah tampil memukai di sepanjang 90 menit pertandingan.
Hal itu sangat luar biasa (kemenangan atas Belgia). Saya sangat bahagia terhadap para pemain. Kami telah memperlihatkan karakter dan mentalitas yang tepat. Pertandingan itu sangat sulit bagi kami. Kami sangat berjuang keras untuk bertahan (dari serangan Belgia),” ucap Deschamps, mengutip dari Sportsmole, Rabu (11/7/2018).
“Kami banyak memanfaatkan serangan balik. Terlepas dari itu semua, selamat kepada para pemain saya dan juga para staff. Saya merasa sangat bangga dengan kelompok saya,” tambah pelatih berpaspor Prancis itu.
Usai mengalahkan Belgia, kini Prancis tinggal menunggu siapa yang akan jadi lawannya di partai final Piala Dunia 2018. Pasalnya, laga Kroasia vs Inggris baru akan dilaksanakan pada Kamis 12 Juli 2018 pukul 01.00 WIB.
Timnas Indonesia U-19 menunjukkan spirit bertarung yang gemilang saat bersua Thailand pada laga pamungkas penyisihan Grup A Piala AFF U-19, Senin 9 Juli. Sayang, meski terus menggempur pertahanan Thailand di 20 menit terakhir laga, Indonesia harus mengakui keunggulan tim Gajah Putih dengan skor tipis 1-2. Garuda Muda harus puas lolos ke semifinal dengan status runner-up.
Nurhidayat dkk yang sudah memastikan diri lolos ke semifinal, mengawali duel di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dengan kurang baik. Mereka harus bermain di bawah kendali Thailand yang memang membutuhkan kemenangan untuk mengamankan tiket lolos.
Kerap tertekan, gawang Muhammad Aqil Savik akhirnya bobol pada menit ke-40. Sontekan keras Suphanat Mueanta memaksa Indonesia menutup babak pertama dengan ketinggalan 0-1.
Pada babak kedua, arah pertandingan tidak berubah. Thailand tetap menekan. Hal itu memaksa Indonesia bermain dengan mengandalkan serangan balik.
Gol kembali terjadi untuk tim tamu. Pada menit ke-48 Matee Sarakum sukses menyambar umpan silang di muka gawang. Keunggulan Thailand bertambah jadi 2-0.
Timnas U-19 tidak ingin mengecewakan ribuan pendukung yang datang ke Stadion. Permainan menyerang pun mulai diperagakan Saddil Ramdani dkk. Thailand pun dibuat kerepotan dengan kecepatan-kecepatan para pemain Indonesia, terutama di sektor sayap.
Witan Sulaiman hampir memperkecil ketertinggalan melalui sontekan kerasnya pada menit ke-71. Namun tembakannya belum menemui sasaran. Pun demikian dengan aksi Saddil Ramdani di mana beberapa tembakan kerasnya dari luar kotak penalti juga hanya tipis di atas mistar gawang Thailand.
Terus menekan, Indonesia akhirnya sukses memperkecil ketertinggalan pada menit ke-84. Lewat skema umpan satu dua, Todd Rivaldo Ferre sukses merangsek ke kotak penalti lalu melepaskan tembakan yang membentur tiang. Beruntung, bola muntah berhasil dimanfaatkan Rifad Marasabessy yang berdiri bebas di muka gawang.
Berhasil memperkecil ketertinggalan, Indonesia semakin bersemangat. Thailand pun dipaksa hanya bertahan. Sejumlah peluang sempat tercipta. Salah satunya lewat tusukan Todd Ferre yang diakhiri tembakan dari jarak dekat. Sayang, upaya tersebut gagal membuahkan hasil karena masih bisa dibendung kiper Thailand. Alhasil, Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor tipis 1-2.
Dengan hasil ini, Indonesia harus puas mengakhiri babak penyisihan Grup A dengan status runner-up. Anak-anak asuh Indra Sjafri yang mengoleksi 12 poin hanya berselisih satu angka dari Thailand sebagai juara grup.
Meski kalah dan hanya lolos dengan status runner-up, namun perjuangan Saddil dkk, khususnya di laga melawan Thailand patut diacungi jempol. Terutama soal mental pantang menyerah. Di babak semifinal nanti, Indonesia akan berhadapan dengan juara Grup B.
Malaysia, Myanmar dan Timor Leste adalah calon lawan Indonesia. Saat ini, Myanmar duduk di puncak klasemen sementara Grup A, namun hanya unggul selisih gol dari Malaysia yang sama-sama mengoleksi tujuh poin. Adapun, Timor Leste yang duduk di posisi tiga masih punya peluang lolos dengan koleksi 5 poin.
Pada partai pamungkas Grup B, Selasa 10 Juli besok, Myanmar akan melakoni hidup mati melawan Malaysia. Kedua tim dipastikan bakal ngotot meraih kemenangan, karena tim yang kalah berpotensi disalip Timor Leste yang pada saat bersamaan akan berhadapan dengan Kamboja, tim yang sudah dipastikan tersingkir.
BOLAPELANGI - Panitia Pelaksana Asian Games 2018, INASGOC, telah menggelar drawing untuk cabang olahraga yang bertempat di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis ( 5/7/2018 . Terdapat 7 Cabang Olahraga yang di undi, termasuk sepakbola.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk Asian Games 2018. Event tersebut akan digelar pada 18 Agustus 2018 hingga 2 september mendatang di Jakarta-Palembang.
Proses drawing yang di lakukan dihadiri oleh perwakilan INASGOC, perwakilan National Olypmic Committe ( NOC ) , OCA selaku pemilik event , federasi dari negara-negara peserta, dan sebagainya.
Berikut adalah hasil lengkap drawing cabang olahraga di Asian Games 2018 :
Sepak Takraw
Group A: Thailand, India, Laos, Korea Selatan, Myanmar Group B: Indonesia, Malaysia, Jepang, Vietnam
Men Team Regu Group A: Thailand, Korea Selatan, Malaysia Group B: Indonesia, India, Iran
Men Team Double Group A: Indonesia, Vietnam, Jepang, Filipina Group B: Thailand, Laos, Malaysia, Myanmar
Women Quadrant Group A: Indonesia, Laos, Korea Selatan, Myanmar Group B: Thailand, Jepang, Vietnam, India, Malaysia
Men Quadrant Group A: Indonesia, Myanmar, Tiongkok, Laos, Jepang Group B: Singapura, Nepal, Iran, Vietnam, Pakistan
Men Regu Group A: Indonesia, Singapura, Filipina, Pakistan Group B: Korea Selatan, Tiongkok, India, Nepal HandBall Men Group A: Qatar, Iran, Malaysia Group B: Korea selatan, Jepang, Pakistan Group C: Indonesia, Arab Saudi, Hong Kong Group D: Bahrain, Taiwan, India, Iraq
Women Group A: Korea Selatan, Kazakhstan, Tiongkok, India, Korea Utara Group B: Indonesia, Jepang, Hong Kong, Thailand, Malaysia Volleyball Indoor Men Group A: Indonesia, Saudi Arabi, Kyrgyzstan Group B: Iran, Pakistan, Mongolia Group C: Japan, Kazakhstan, Myanmar Group D : Korea, Taipei, Nepal Group E: China, Thailand, Sri Lanka, Vietnam Group F: India, Qatar, Maldives, Hong Kong
Women Group A: Indonesia, Thailand, Jepang, Hong Kong, Filipina Group B: Korea Selatan, China, Taipei, Kazakhstan, Vietnam, India Rugby Men Group A: Hong Kong, Tiongkok, Thailand, Pakistan Group B: Jepang, Malaysia, Taiwan, Indonesia Group C : Korea Selatan, Sri Lanka, Uni Emirates Arab
Women Group A: Tiongkok, Hong Kong, Singapura, Korea Selatan Group B: Jepang, Kazakhstan, Thailand, Indonesia Basket Ball Women Group A: Gabungan Korea, Taiwan, Indonesia, Kazakhstan, India Group B: Tiongkok, Jepang, Thailand, Hong Kong, Mongolia
Men Group A: Korea Selatan, Mongolia, Indonesia, Thailand Group B: Iran, Filipina, Syria, Uni Emirat Arab Group C: Jepang, Qatar, Taiwan, Hong Kong Group D: Kazakhstan, Tiongkok, Palestina Polo Air Women Group A: Jepang, Tiongkok, Thailand, Hong Kong, Kazakhstan, Indonesia
Men Group A: Kazakhstan, Singapura, Korea Selatan, Iran Group B: Arab Saudi, Jepang, Hong Kong, Tiongkok, Indonesia Sepak Bola Women Grup A: Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, Maldive Grup B: Korea Utara, Hong Kong, Tajikistan Grup C: Jepang, Vietnam, Thailand Men Grup A: Indonesia, Hong Kong, Laos, Taiwan Grup B: Thailand, Uzbekistan, Bangladesh, Qatar Grup C: Irak, Tiongkok, Timor Leste, Syria Grup D: Jepang, Vietnam, Pakistan, Nepal Grup E: Korea Selatan, Kyrgyzstan, Malaysia, Bahrain Grup F: Korea Utara, Arab Saudi, Iran, Myanmar